Pages





- Download APLIKASI DISINI
Pasang
Buka
Klik Registrasi 
         (Isi Kolom dgn  Benar, NO HP yang dimasukan Harus sama 
dgn  No HP yang sedang dipakai di HP anda)

         Pada  kode kode mitra Cabang isi dgn kode : DRS0302
         Klik setting- klik Generate
         SILAHKAN LOGIN

________________________________________________________________
IDPP LOKET ANDROID JUGA BISA DIPARALEL KE APLIKASI PC

1. Download dan Instal Aplikasi KIOSBANK Versi PC
2. Seting-Masukan IDPP anda di kolom Kode PP, REGISTER,OK,SIMPAN-OK
3. Silahkan Login

Mengapa Analisa Fundamental Penting Bagi Trader?

Kebanyakan trader pemula menganggap analisa fundamental bukanlah sebuah instrumen analisa yang layak dipelajari dikarenakan sifatnya yang “hanya” berita dan tidak eksak seperti analisa teknikal. Kebalikan dari pendapat tersebut, ada juga beberapa trader yang menggunakan analisa fundamental dalam day tradingnya namun tidak menempatkannya secara proporsional sehingga sering kali mengalami kegagalan dalam mempelajari analisa forex atau bahkan dalam real trading mereka.Artikel ini tidak ditujukan untuk menggurui atau pun mencoba untuk mengubah gaya trading Anda. Artikel ini bertujuan hanya untuk memperkaya pengetahuan Anda entahkah Anda seorang newbie dalam dunia forex, trader pemula, atau bahkan seorang trader kawakan.
Kali ini kita akan mencoba mengupas pertanyaan diatas terutama kelebihan dan kekurangan analisa fundamental. Mengapa analisa fundamental diperlukan? Jika diperlukan, seberapa jauh instrumen fundamental harus digunakan dalam bertrading? Apa ukurannya?
Nah pertanyaan seperti inilah yang akan kita bahas bersama. Sekali lagi, adalah tidak mungkin untuk menjelaskan analisa fundamental hanya dalam satu artikel saja. Apalagi jika harus mengubah cara bertrading seseorang. Satu hal yang diharapkan dari artikel ini adalah untuk memperkaya pengetahuan Anda dalam bertrading dan mempersiapkan seorang trader pemula (rookie trader) dalam memulai real tradingnya
Hal Terpenting mengenai Analisa Fundamental adalah merupakan : PENGGERAK HARGA!
Pertama kali saya mempelajari analisa dalam dunia forex trading, saya sangat tertarik dengan tampilan grafik pergerakan naik turun yang ditampilkan dalam candlestick. Itulah sebabnya saya mulai mempelajari analisa teknikal secara komprehensif bahkan cenderung mengagungkannya dan merasa cukup dengan analisa teknikal.
Saya berkenalan dengan moving average. Saya terpesona dengan caranya untuk memprediksi trend dalam sebuah pergerakan mata uang. Lalu saya mulai mempelajari indikator teknikal lainnya. Well, saya merasa cukup waktu itu. Lalu saya memulainya dalam sebuah trading (untungnya tidak dalam real trading!). Dan yang terjadi adalah saya mengalami kerugian besar-besaran.
Tentu saja saya tidak terpukul dengan apa yang terjadi dengan account saya. Ya tentu saja karena itu adalah sebuah demo account Cool. Namun kejadian itu meruntuhkan rasa percaya diri saya terhadap apa yang telah saya pelajari pada waktu itu (mungkin ada beberapa dari saudara pun juga mengalami hal yang sama).
Di kepala saya muncul sebuah pertanyaan sederhana: Mengapa analisa teknikal saya tidak akurat? Well, saya telah menggunakan Moving Average dengan benar. Saya juga sudah menambahkan beberapa indikator lainnya yang saya ketahui waktu itu termasuk indikator untuk mengetahui kondisi jenuh beli dan jenuh jual seperti RSI atau Stochastic Oscillator. Tetapi meskipun semua indikator teknikal saya telah menunjukkan arah yang sama, mengapa justru yang terjadi pada harga malah sebaliknya?
Darisanalah saya mencari tahu penyebab harga dapat bergerak berlawanan dengan kondisi teknikal yang terjadi waktu itu. Dan, saya menemukan jawabannya ada pada yang disebut: economic events. Bahasa sederhananya adalah berita. Betul, berita. Meskipun ketika itu, semua indikator teknikal menunjukkan grafik bergerak naik, yang terjadi adalah harga malah terus bergerak turun melanjutkan apa yang telah terjadi. Dan semuanya itu disebabkan oleh berita dari negara yang bersangkutan.
Hal inilah yang perlu Anda ketahui. Mungkin banyak yang tahu tapi sedikit yang sadar. Berita adalah penggerak dalam sebuah pasar uang. Itu sebabnya analisa fundamental ada!
Biarpun hasil statistik dari analisa teknikal menunjukkan harga seharusnya naik ditinjau dari berbagai indikator yang ada, namun kalau memang berita yang ada justru mengacu pada harga bergerak turun, tidak ada satu pun pihak yang sanggup membantahnya. Ini disebabkan para trader pun berpandangan yang sama: sebuah berita fundamental (entah itu hasil survey, entah itu kebijakan moneter, atau sekedar isu belaka) menentukan apakah eknomi negara yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau tidak.
Sahabat saya bahkan berkesimpulan sederhana: fundamental lebih kuat dari teknikal. Pernyataan yang tidak bisa dibantah (meskipun jika Anda adalah seorang fundamentalis ekstrim, Anda juga harus mengetahui bahwa teknikal lebih cepat dan obyektif).
Itulah sebabnya analisa fundamental penting bagi seorang trader. Anda tidak dapat melakukan sebuah aksi jual besar-besaran hanya karena grafik dan instrumen analisanya menunjukkan trend turun namun sementara itu negara yang bersangkutan sedang menaikkan suku bunganya dan mata uang lawan sedang dalam keadaan lemah!
Ingat, sebuah grafik tetaplah sebuah grafik! Kebanyakan indikator menggunakan data sebelumnya untuk memprediksi arah di depan. Dalam banyak keadaan, ini berlaku. Namun tidak jika sebuah berita besar muncul di pasar. Berita-berita seperti Non Farm Payroll, Interest Decission atau CPI excl Food terlalu berbahaya untuk Anda lewatkan jika Anda bertrading dengan dana terbatas dan hanya mengandalkan instrumen analisa teknikal.
Jadi, masukkan ini dalam referensi Anda: Berita adalah penggerak harga.
Belum Selesai!
Nah jika Anda sudah memahaminya, mungkin kini Anda tertarik untuk mempelajari mengenai analisa fundamental khususnya dengan berbagai indikator ekonomi yang ada. Sedikit quiz sederhana, apakah Anda mengetahui apa itu Consumer Price Index, Interest Rate dan juga Purchasing Manager’s Index?
Hmm… jika belum, ini saatnya Anda mulai membaca artikel fundamental di website ini.
Lalu apakah sampai disini saja? Pada awal artikel tadi sudah saya singgung bahwa beberapa trader beranggapan justru sebaliknya. Mereka berpandangan karena berita ekonomi adalah pembentuk harga, maka cukuplah hal itu yang dipantau dan teknikal bisa dilupakan.
Sebuah kesalahan fatal bagi seorang day trader.
Betul, berita ekonomi adalah pembentuk kecenderungan harga. Dan benar Anda dapat menganalisa berita yang akan muncul lalu meramalkannya bagaimana pasar bereaksi terhadap berita tersebut.
Namun sayangnya tidak sesederhana itu.
Bicara mengenai berita ekonomi dan bagaimana pasar bereaksi terhadap berita bukanlah bicara mengenai benar dan salah atau bicara mengenai logika yang seharusnya terjadi.
Itu adalah mengenai psikologi pasar. Mengenai psikologi jutaan orang di dunia ini. Yang perlu Anda pahami adalah bahwa pasar tidak peduli dengan buku ekonomi yang Anda baca atau kecenderungan yang ada selama ini. Sebagai contoh: Kenaikan suku bunga. Dalam pelajaran dan sejarah yang kita pelajari selama ini, jika suku bunga sebuah negara mengalami kenaikan maka dengan cepat ini mengakibatkan mata uang negara yang bersangkutan akan menguat (perihal mengapa demikian, Anda dapat membuka artikel mengenai suku bunga di website ini).
Tapi apakah selalu demikian? Jawabannya tidak! Tidak usah menjelaskan panjang lebar, beberapa bulan lalu (sekitar bulan Juli 2006) The Fed menaikan suku bunga US sebesar 25 bp, tahu apa yang terjadi? Dollar Amerika malah melemah! Kebanyakan pemula tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi. Pada mulanya saya pun tidak. Namun ternyata yang terjadi adalah pasar bereaksi imun terhadap kenaikan suku bunga kali ini dikarenakan memang The Fed telah memberikan sinyal beberapa hari sebelumnya dan kenaikan telah terjadi beberapa kali. Tapi siapa yang menduga akan demikian ketika berita tersebut belum muncul?
Nah disinilah letak titik keseimbangan terjadi. Indikator fundamental memang pemicu pergerakan harga. Namun tetap saja harga terbentuk ditangan pembeli dan penjual. Yang diperlukan adalah mengetahui reaksi pembeli dan penjual mayoritas terhadap berita yang muncul. Dapat dikatakan sering kali hal ini menjadi bias dikarenakan memang tidak mudah. Jutaan pihak ada dalam pertukaran mata uang asing dan memprediksi mayoritas dari mereka bukanlah pekerjaan yang gampang.
Itu sebabnya para day trader sering kali menjadikan berita fundamental tidak sebagai penentu keputusan Buy/Sell mereka tapi lebih sebagai referensi dari apa yang akan terjadi terhadap harga. Mereka menggunakan analisa teknikal dalam mengambil sebuah posisi karena sifatnya yang eksak sehingga menjadi lebih jelas.
Nah sampai disini mungkin telah muncul sebuah wacana dalam diri Anda. Perihal mana yang lebih baik, saya rasa tidak ada satupun yang lebih baik antara teknikal dan fundamental. Namun yang ingin saya tekankan disini adalah bahwa keduanya tidak dapat berdiri sendiri dan harus digunakan untuk menutup kelemahan satu sama lain.
Kesimpulan:
Kelebihan analisa fundamental:
  • Penggerak harga
  • Sederhana, anda cukup dapat mengetahui apakah naik, turun atau tetap. Tidak seperti teknikal yang perlu menggunakan angka.

Kekurangan:


  • Seringkali bersifat subyektif dikarenakan psikologi pasar
  • Tidak dapat menjawab kebutuhan secara eksak. Ingat bahwa dasar dari analisa fundamental bukanlah matematika melainkan ilmu ekonomi dan psikologi pasar.
Sampai disini Anda dapat menyimpulkan bahwa fundamental itu perlu. Teknikal juga perlu. Jadi, jangan ulangi kesalahan saya yang dulu berpandangan Analisa Fundamental itu hanyalah sekeranjang berita sampah yang tak berguna. Mereka yang berpandangan demikian biasanya terdiri dari dua golongan: golongan pertama adalah mereka yang bermodal besar sehingga mampu menahan pergerakan harga yang disebabkan munculnya berita atau golongan kedua yaitu mereka yang terlalu naif dalam bertrading.
by: Kusriono
Artikel ini dibuat untuk keperluan edukasi semata-mata dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar dalam investasi Anda. Belajar Forex tidak bertanggung jawab terhadap setiap kerugian, penyalah gunaan dan kegiatan lainnya yang dapat merugikan Anda secara pribadi dan golongan yang disebabkan artikel ini. Pengutipan artikel diizinkan sepanjang tidak mengubah arti didalamnya, dan mencantumkan keterangan bahwa artikel diambil dari

Berapa point Idealnya pasang limit dan stop loss dalam trading forex?

Last revised:
never
Hits:
65083
Rating:
 
Vote for this:
Good - Bad
favoured:
5 Favour

Answer

Untuk pasang Stop Loss bisa di 30 point  dan untuk Taking Profit di  10 - 20 point, karena dengan Stop Loss yang sedikit jauh akan membuat TP cepat tersentuh. Pastikan ada dukungan kuat dari indikator teknikal dan berita fundamental

ANALISA TEKNIKAL

Mari kita mulai dengan asumsi yang mendasari analisa teknikal. Dalam hal ini saya akan mengambil sebuah pendekatan ekstrim supaya Anda dapat memahami bagaimana sebuah analisa teknikal dipakai dalam memperoleh gain pada forex trading. Tentu saja dalam prakteknya tidaklah demikian. Anda dapat memadukan kedua analisa (fundamental dan teknikal) guna memperoleh sistem trading yang terbaik bagi Anda.
Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: “History always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan.
Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung, rentang waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada. Jika Anda telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kocek Anda. Mari saya ulang:
1. Trend 2. Volume transaksi
3. Level-level psikologis (support dan resistance)
4. Periode waktu yang terjadi.
Yup, itu saja. Memang tujuan para chartist adalah memprediksikan ke empat hal ini. Namun sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita memprediksi harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-tiap hari. Tidak ada satu pun metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman dan diri sendiri memegang peranan sentral disini.

Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan?? Tentu saja. Seperti saya katakan barusan, tidak ada yang sempurna. Mari saya sarikan kelemahan kedua analisa ini dalam bentuk tabel:
Nah itu saja untuk perkenalan pada analisa teknikal. Pada bagian berikutnya kita langsung saja berkenalan dengan grafik. Pasti Anda tidak menginginkan terlalu banyak informasi yang akhirnya malah membuat Anda pusing bukan?
Kelemahan pada Analisa
Fundamental
Kelemahan pada Analisa Teknikal
Butuh waktu untuk memperoleh informasi. Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi.
Seringkali bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang.

Lebih cocok diterapkan pada long
term period trading.

Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.
Sangat bergantung pada kemampuan chartist. Tiap chartist memiliki metode yang berlainan dan masing-masing belum tentu cocok diterapkan satu sama lain.
 
Tips
Harga pasar ini ditentukan oleh sikap para trader yang bertransaksi didalamnya. Ini berarti bahwa pasar (price trends) digerakan oleh psikologi tradernya (serakah, ketakutan, harapan, putus asa,dll). Al Goldman, seorang ahli strategi pasar mengatakan “Ninety percent of the market is mood and ten percent fundamentals.” Nah, Technical Analysis mempelajari psikologi pasar ini yang digambarkan berupa grafik. Karena sifat dasar manusia tidak berubah, maka pola yang tergambar dalam grafik itu berulang. (History Repeats Itself), juga setiap market punya sifat/karakter tersendiri.

Resiko dan Manajemennya

Seperti telah dijelaskan pada pernyataan tadi, sebuah investasi, apapun jenisnya, memiliki resiko selain juga profit yang diharapkan. Resiko ini berupa kehilangan sebagian atau seluruh dana yang kita investasikan entah dalam waktu yang lama atau bahkan juga dalam waktu yang singkat. Dalam hitungan hari misalnya.

Ada sebuah hukum yang berlaku secara umum dalam dunia investasi: sebuah investasi yang menjanjikan return besar, maka investasi tersebut memiliki resiko yang sama besarnya dengan return yang dijanjikan. Sebaliknya, jika Anda mencari investasi dengan resiko kecil, biasanya return yang ditawarkan juga kecil.

Hal ini perlu dipahami mengingat tidak semua orang memiliki profil investasi yang sama. Ada orang-orang yang bertipe risk lover dengan alasan return yang dijanjikan juga besar. Sebaliknya, ada juga yang lebih mengutamakan keamanan dananya dan mencari investasi dengan resiko seminimal mungkin dengan konsekuensi return yang dihasilkan juga kecil. Orang-orang seperti ini biasa disebut risk averter. Tidak ada yang lebih baik satu sama lainnya. Itu kembali kepada karakter pribadi masing-masing investor.

Beberapa contoh investasi yang memiliki resiko kecil di pasar finansial diantaranya deposito, reksadana terproteksi, Surat Utang Negara, dan tabungan. Yang bersifat high risk diantaranya adalah Saham dan produk bursa berjangka.

Bagaimana dengan forex trading? Karena tergolong sebagai produk investasi burasa berjangka (index, komoditi dan forex), maka forex trading tergolong investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.
{mospagebreak}
Beberapa faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai investasi pada forex trading :

• Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%
• Arus dana sangat cepat (very liquid)
• Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang
bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin pasti untung 100%.

Pernah diadakan sebuah pooling yang diadakan oleh salah satu forum forex terkenal di dunia, Moneytec. Pooling tersebut ditujukan kepada para trader yang masih aktif bertrading. Pertanyaan pada pooling tersebut hanya satu: Selama mereka aktif bertrading apakah mereka mengalami keuntungan atau sebaliknya mengalami kerugian? Hasilnya 60 persen mengaku bahwa jika ditotal-total, mereka masih mengalami kerugian dalam bertrading.Sisanya 40% telah berhasil mengembangkan investasinya dari 10% hingga 400% perbulannya! Namun yang menyedihkan dari 60% yang mengalami kerugian/ loss, 90% diantaranya adalahj para pendatang baru!

Itu sebabnya BelajarForex hadir ke hadapan Anda. Isi dari website ini memang ditujukan bagi mereka yang merasa pengetahuan forex tradingnya masih minim dan masih perlu belajar lebih banyak.

Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak. Itu mimpi! Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading. Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kit harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah ya. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus memperbaiki dirinya.
{mospagebreak}
Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut loss: Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss
digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.

Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.

2. Switching : Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita
membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar.
Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.
{mospagebreak}

3. Averaging : Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata
bergerak berlawanan dengan harga pasar.

Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama yaitu Open Buy kembali!

Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengatahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?

Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi ini. Ikuti terus artikel yang telah disediakan oleh BelajarForex guna memperdalam pengetahuan Anda. Ada beberapa tips yang harus Anda ketahui untuk memulai investasi ini. Kami cantumkan pada link berikutnya di website ini.

Tentang Komunitas Rencana Trading

Komunitas Rencana Trading adalah sebuah komunitas trader pembelajar (learning traders) yang berusaha untuk memperoleh keuntungan dari pasar modal dengan berdasarkan atas prediksi yang dilakukan dengan menggunakan analisis teknikal klasik.

Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
  • Yang dimaksud dengan komunitas trader ini, berarti anggota dari komunitas ini bukanlah seorang investor (lihat: Ketika Trading berbeda dengan Investasi)
  • Learning traders ini artinya adalah trader yang belajar bersama-sama dalam melakukan pembelajaran atas ilmu-ilmu teknikal yang ada, dan kemudian menerapkan ilmu tersebut, baik untuk prediksi pergerakan harga ataupun indeks, maupun untuk melakukan trading saham di Bursa Efek Indonesia.
  • Didalam komunitas ini, kita saling berbagi ilmu.  Ilmu yang diperoleh baik dari saya selaku fasilitator (untuk sementara, fasilitatornya baru satu orang), maupun dari para anggota (member).  Sharing ini dilakukan baik melalui tulisan-tulisan yang ada di weblog ini, melalui chatroom, email, maupun melalui pertemuan-pertemuan (gathering) yang nantinya akan sering diadakan.
  • Dalam komunitas ini, saya akan berusaha untuk berperan sebagai fasilitator bagi para traders yang ingin mempelajari bagaimana cara memprediksi dengan menggunakan analisis teknikal klasik.  Untuk sementara, fasilitatornya memang baru saya sendiri.  Kedepan, semua memang masih bisa berubah.
  • Yang dimaksud sebagai analisis teknikal klasik disini adalah salah satu cabang dari analisis teknikal, analisis pergerakan harga dengan menggunakan chart, yang berdasar pada teori-teori klasik, seperti: Suport, resisten, dan trend; pola pergerakan harga, fibonacci retracement, candlestick, Elliot Wave, dsb.
  • Selaku fasilitator, saya berusaha sedapat mungkin untuk tidak menggunakan analisis teknikal modern (analisis teknikal yang menggunakan indikator teknikal).  Saya melakukan ini berdasarkan dari pengalaman bahwa indikator teknikal memiliki banyak konsep yang mudah membuat pemakainya mengalami kebingungan akibat presisi prediksi yang rendah, serta adanya ketergantungan pada pembuat indikator.  Kita disini mempelajari keuntungan yang diperoleh dengan memprediksi arah pergerakan harga.  Bukan sekedar signal beli atau signal jual.
  • Hal terpenting yang dipelajari disini adalah: Bagaimana kita memperoleh presisi prediksi yang setinggi-tingginya, dan kemudian menterjemahkan prediksi tersebut kedalam sebuah posisi trading, melalui sebuah rencana trading.
  • Rencana Trading adalah sebuah tabel yang berisi rencana atas apa yang harus dilakukan pada saham-saham yang menjadi fokus dari seorang trader.  Sebagai contoh, saya melakukan sharing atas lembar CheatSheet yang bisa diakses di dalam member area.  Pada cheatsheet ini, seorang trader melakukan positioning (posisi beli atau jual) berdasarkan prediksi arah pergerakan harga (target price), dan berdasarkan penghitungan potensi keuntungan yang bisa didapatkan jika dibandingkan dengan resiko yang kemungkinan akan dialami (reward to risk ratio).
  • Prinsip dalam melakukan transaksi:  BELI KETIKA HARGA AKAN BERGERAK NAIK, DAN JUAL KETIKA HARGA AKAN BERGERAK TURUN.
  • Trading dengan rasa senang (happy) karena dilakukan berdasarkan prediksi teknikal yang prima, baik ketika market akan bergerak naik atau bullish, maupun (dan terutama) ketika market akan bergerak turun atau bearish.
Saya menyadari bahwa saya hanya seorang manusia yang tidak terhindar dari kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan.  Akan tetapi, saya akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik, bagi kemajuan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
Berminat untuk bergabung? Anda bisa melihat persyaratan untuk bergabung pada halaman membership berikut ini.
Happy trading… semoga untung!!!
 
Blogger Templates